Di London, bebearapa warga disana termasuk warga
Eritrea yang mengungsi dan berimigrasi
disana melakukan aksi demo agar diliput banyak media disana dengan melaporkan bahwa negara Eritrea adalah negara
Afrika yang kebebasannya sama seperti Korea Utara dan menyarankan untuk Eritrea
lebih memberikan kebebasan untuk warganya, memberikannya hak jangan memberikan
penderitaan, dan bisa menjadi negara yang lebih baik.
“Saya pikir saya bisa menggunakan kebebasan yang
saya miliki dan ketersediaan digital saya untuk masyarakat,” ujar Amanuel
Eyasu, Jurnalist Eritrean.
Berikut 5 penderitaan warga Eritrea yang ditahan
yaitu,
1. Mereka memeras tahanan ke ruang yang sangat
kecil dalam kelompok 60 dan 70 untuk buang air kecil.
2. Mereka akan mengambil tahanan dengan interogasi
yang tidak lengkap dan membuka kasus di tengah malam dan Anda tidak pernah tahu
di mana mereka dibawa.
3. Pada akhirnya, setelah menyiksa mereka untuk
waktu yang sangat lama, mereka mengancam tahanan dengan senjata.
4. Mereka akan membunuh beberapa dari banyak tahanan
setelah mereka mengembalikan orang
lain saat sudah
mengancam mereka. Beberapa tahanan buang air besar di celana mereka karena takut
dan karena pemukulan.
5. Ada begitu banyak tahanan yang lumpuhakibat
pemukulan. Mereka akan mengambil tahanan dari Adi Abeto, dan tidak ada yang akan
mendengar apapun tentang mereka setelah itu.
Amanuel Eyase seorang pengungsi sekaligus jurnalist
Eritrea yang kini tinggal di London, United Kingdom juga mengatakan bahwa
dirinya tersesat saat di London, tapi katanya tersesat di sana tidak seburuk
tinggal di Eritrea karena di London dia bisa bekerja, menghasilkan uang, dan
melakukan apapun yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar