Sabtu, 09 Maret 2019

Kumpulan Hadis SHAHIH Bukhari dan Muslim (2/2)

Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Siapa yang mengambil hak orang lain walau sejengkal tanah akan dikalungkan hingga tujuh petala bumi.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang Muslim adalah yang dapat selamat sekalian orang Muslim dari gangguan lidah dan tangannya. Seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Aku berdiri di muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang perempuan.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Anas r.a. berkata: Seorang Arab bertanya kepada Rasulullah saw, “Bilakah hari kiamat?” Rasulullah saw menjawab, “Apakah bekalmu untuk menghadapinya?” Ia menjawabnya cinta kepada Allah dan Rasul-Nya maka Rasulullah saw bersabda, “Engkau akan berkumpul dengan orang yang engkau cintai.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Rasulullah saw tentang perbuatan apa yang paling disukai Allah Ta’ala. Rasulullah menjawab, “Menjalankan shalat pada waktu yang ditetapkan.” Saya bertanya, “Dan sesudah itu?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang tua.” Saya bertanya, “Dan sesudah itu?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”
(Bukhari)
Dari Umar ra. dan Aisyah ra. menceritakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jibril selalu memperingatkanku tentang hak-hak tetangga  sehingga aku cenderung percaya bahwa ia bisa-bisa akan memberi mereka bahkan hak-hak warisan
(Bukhari)
Dari Abu Bakar ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak usahkan aku menceritakan tentang dosa terburuk?” Kami berkata, “Katakanlah, ya Rasulullah!” Rasulullah saw bersabda, “Menyekutukan seseorang dengan Allah dan tidak patuh terhadap orang tua.” Rasulullah saw sedang bersandar kemudian duduk tegak seraya bersabda, “Hati-hatilah dari berkata dusta.” Beliau terus mengulang-ulangi perkataan beliau itu sehingga kami memohon agar berkenan menghentikannya.
(Bukhari)
Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bakal ada tentara yang menyerang Ka’bah tetapi ketika mereka sampai di suatu lapangan tiba-tiba mereka semua dibinasakan dari yang pertama hingga yang terakhir.” ‘Aisyah r.a. bertanya, “Ya Rasulullah, kenapa mereka semua dibinasakan padahal diantara mereka ada yang di pasar dan tidak ikut menyerang?” Rasulullah saw menjawab, “Dibinasakan semua kemudian akan dibangkitkan menurut niat masing-masing.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Aku bermimpi seolah-olah aku bersiwak (menggoosok gigi). Tiba-tiba datang kepadaku dua orang maka aku berikan siwak itu kepada yang kecil tetapi aku ditegur, “Dahulukan yang besar maka aku berikan kepada yang besar.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seseorang itu akan berkumpul bersama orang yang dikasihinya.”
(Bukhari – Muslim)

Kumpulan Hadis SHAHIH Bukhari dan Muslim (1/2)

Keutamaan bagi para pemuda dan kaum Muslimin untuk mengikuti sunnah Rasulullāh صلى الله عليه وسلم, Kata al-hadist dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 23 kali, yang berarti kisah, ajaran, kata, wahyu, berita, dsb.Jadi hadis memiliki kemungkinan arti yang cukup luas. Banyak ulama berpandangan bahwa kata al-khabar yang berti memberitahu atau mengabarkan. Para ahli hadist sering menggunakan kata atau lafal haddasana yang sama artinya dengan akhbarana, telah menceritakan kepada kami.

Ada dua pandangan pengertian hadis di kalangan ulama:

Pandangan pertama dari jumhur al-muhaddisin (sebagian besar ahli hadis)
Mendifiniskan hadis:
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan atau yang lainnya.


Dapat disimpulkan pengertian hadis pada pandangan pertama ini adalah :
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, berupa sabda, perbuatan, ketetapan, dan segala yang terkait dengan Nabi Muhammad saw.

Landasan golongan pertama:
Mengartikan hadis sebagai sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw adalah kata hadis yang berdiri sendiri. Artinya, suatu hadis yang tidak terikat istilah istilah lain (seperti hadismauquf atau hadis maqtu)


Pandang kedua dari golongan di luar jumhur al-muhaddisin
Mendefinisikan hadis:

Hadis bukan hanya segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, Tetapi segala yang yang disandarkan kepada para sahabat dan tabiin juga digolongkan sebagai hadis,

Kesimpulan pengertian hadis pada pandangan kedua ini adalah:
Yang dimaksdu dengan hadis tidak hanya segala sesuatu yang rawinya sampai Nabi Muhammad saw (hadis marfu). Tetapi juga hadis yang rawinya hanya sampai pada sahabat (hadis mauquf) atau tabiin (hadis maqtu).


Landasan golongan kedua:

Kata hadis yang diiringai dengan istilah lain (seperti hadis maqtu atau hadis mauquf). Mereka menyimpulkan bahwa hadis bukan hanya terkait dengan perkataan danperbuatan Nabi Muhammad saw. melainkan juga perkataan sahabat dan tabiin.

------------------------------------------------------------------------------------------


Dari Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bangunan Islam itu atas lima perkara Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abi Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah berkata: “Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Ibni Mas’ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: “Tidak halal darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara: Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jama’ah (murtad).”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Musa (Abdullah) bin Qais al-asy’ary r.a. berkata: Rasulullah saw ditanya mengenai orang-orang yang berperang karena keberanian, karena kebangsaan atau karena kedudukan manakah diantara semua itu yang disebut fisabilillah? Rasulullah saw menjawab, “Siapa yang berperang semata-mata untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) maka itulah fisabilillah.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Bakrah (Nufa’i) bin al Harits ats Tsaqafy berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila dua orang Muslim berhadapan dengan pedang masing-masing maka pembunuh dan terbunuh keduanya sama-sama masuk neraka. Abu Bakrah bertanya, “Ya Rasulullah, yang membunuh jelas masuk neraka tetapi mengapa yang terbunuh juga demikian? Rasulullah saw menjawab, “Karena ia juga memiliki niat sungguh-sungguh akan membunuh lawannya.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, “Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw lalu bertanya, “Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya? Rasulullah saw menjawab, “Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa) sudah sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Neraka tertutup oleh berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan surga tertutup oleh berbagai kesukaran dan keberatan.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Yang mengikuti mayyit ada tiga keluarga, kekayaan dan amalnya maka yang dua kembali yaitu keluarga dan kekayaannya dan tetap tinggal padanya yang satu yaitu amal perbuatannya.”
(Bukhari – Muslim)

Wawancara Televisi (Talk Show) (2/2)

Pengambilan Gambar

1. Wawancara berdurasi pendek
Fokus arah camera hanya ke narasumber
MCU (1 shot)
Eye direction narasumber ke Anda, bukan ke camera
20-30 detik
Rekaman suara pertanyaan maupun jawaban

2. Wawancara berdurasi panjang
Rekam secara utuh pertanyaan Anda maupun jawaban narasumber.
MCU (1 shot), MS (2 shot), CU (reverse shot)
Rekam suara pertanyaan Anda maupun jawaban narasumber.
Rekam penutup dan pembuka.
Stock shots.

Penggunaan Kalimat
1. Pembuka dan penutup
Salam singkat, perkenalkan program, narasumber dan diri Anda.
Salam penutup, kesimpulan singkat, teaser program.

2. Pertanyaan
Kalimat aktif, to the point.
Hindari kalimat majemuk, inversi. Kalau terpaksa, harus singkat.

Tips Untuk Presenter Kondisi
Fisik Mencerminkan Keadaan Anda

Mata
       Bagi presenter, mata adalah jendela dari pribadi   seorang presenter
        seorang yang memiliki pribadi yang tidak menarik   dan tidak kreatif   mencerminkan
pribadi itu dari   matanya.
       seorang yang tidak mengkonsentrasikan diri pada   tugasnya akan tampak dari
matanya.
       sebaliknya seorang melakukan tugas dengan   semangat dan kreatifitas akan
memperlihatkannya   dari matanya.

Muka
Muka mencerminkan pemikiran dan emosi.
- Berikan senyuman yang tepat.

Badan
Posisi yang diambil seorang presenter dalam
menjalankan tugasnya.
Dua posisi pokok : duduk dan berdiri (termasuk
berdiri bergerak).
Untuk presenter berita : duduk dengan tegap tapi
bukan tegang.

Pakaian
BUSANA sangat menunjang penyiar tampil maksimal dan meningkatkan kepercayaan diri.
Busana juga harus disesuaikan dengan jenis program, peralatan studio dll.


MEMPERSIAPKAN DIRI
BAGI TUGAS PRESENTER / ON CAM  
— Persiapan yang matang
Pelajari lokasi dan situasi di mana 
anda akan bertugas
— Jangan membentuk super egoisme

PERSIAPAN BAGI PRESENTER BERITA / ON CAM
— Mengetahui perkembangan berita terakhir
— Mengikuti rapat redaksi yang menentukan isi
berita yang akan dibawakan
— Mempersiapkan naskahnaskah berita yang
akan dibawakan
— Berdandan
— Masuk ke studio paling tidak 15 menit – 30  
menit sebelum on air
— Mempersiapkan diri dengan peralatan studio dan
berkoordinasi dengan crew yang bertugas

Dr. Stanley T. Dooner, Ketua Radio, Televisi dan Film di
Universitas Texas memberi anjuran bagi pembaca naskah
untuk televisi agar
Baca naskah dua kali untuk mendapatkan arti dan makna
Tuliskan dalam kalimat yang singkat maksud dan tujuan
   naskah tersebut
Apa mood dari naskah tersebut
- Apakah ada perubahan mood pada bagian-bagian tertentu
Apakah ada tanda baca yang perlu diperhatikan

-Apakah ada kata – kata yang tidak dimengerti atau setengah dimengerti
- Bacalah naskah dengan kuat
-Apakah anda berminat dengan naskah tersebut
-Siapakah penonton anda, dapatkah anda memvisualkan penonton anda, dapatkah
  anda membuat penonton percaya pada anda, apakah anda berkomunikasi
  dengannya?

KRITERIA PENYIAR BERKUALITAS
Disiplin diri (taat waktu, taat azas, menjunjung tinggi tanggung jawab yang
  dipercayakan padanya)
Teliti dan Kritis (misalnya terhadap naskah yang akan dibaca)
Kreatif (terhadap tugas yang dipercayakan padanya) à hindari monotonism, rajin
  ‘mengulik’, rajin melakukanstudi banding’ dengan menonton/ mendengar siaran
   siaran lain

Transparan (memacu sikap keterbukaan, beda pendapat,
   siap/senang terima kritik)
Konsisten (dalam prinsip dan tindakan)
Teamwork (menyukai kerjasama, bukan mau muncul
   sendiri)
Citra Diri (pandai-pandai membawa diri, terlebih apabila
   sudah dikenal luas oleh masyarakat)

Wawancara Televisi (Talk Show) (1/2)

Wawancara Televisi
Cara dan tujuan:

Wawancara tanpa camera; secara langsung atau melalui telepon; dg tujuan
mengumpulkan data dan informasi untuk bahan penulisan berita.

Wawancara dengan camera untuk mendapatkan rekaman kutipan dari narasumber
sebagai bahan penulisan berita.

Wawancara dengan satu atau lebih dari satu camera, di studio atau di luar studio,
untuk mengumpulkan data dan informasi sebagai bagian dari satu program wawancara
(talk show) yang utuh atau bagian dari segmen program berita. Wawancara ini biasanya
berdurasi cukup panjang dan dapat juga dilakukan dari dua lokasi berbeda, misalnya
interviewer di studio dan interviewee di luar studio.


Tahapan Wawancara
Persiapan wawancara
   (tujuan, cara, durasi, topik, angle, narasumber, lokasi, dll.)
Pelaksanaan wawancara
   (kesiapan narasumber, fokus, catatan, rekaman suara, kontrol waktu, dll.)
Pengemasan wawancara (live atau taping)
   (preview, time code, insert materi tambahan, dll.)
Evaluasi

Tips Memandu Wawancara
1.Siapkan pembukaan dan penutupan sebelum wawancara dilaksanakan termasuk
tema dan durasi.
2.Siapkan pertanyaan-pertanyaan agar saling berkaitan dan saling dukung. Lakukan
improvisasi tetapi tetap pada sekuen pertanyaan yang telah disusun.
3.Jaga agar Anda dan narasumber tetap santai tetapi tetap fokus pada tema dan
durasi.
4.Sempatkan untuk berbincang-bincang santai sebelum wawancara, untuk menggiring
narasumber ke suasana yang santai dan agar Anda mengetahui kesiapan narasumber.
5. Jaga fokus perhatian narasumber selama wawancara berlangsung. Anda harus
selalu ingat bahwa narasumber memiliki data atau informasi yang ingin diketahui oleh
pemirsa; dan tugas utama Anda adalah menggiring narasumber untuk
mengungkapkannya. Anda adalah wakil pemirsa.
6. Siapkan lebih banyak pertanyaan terutama untuk narasumber yang agak sulit
berkomunikasi.
7. Konsentrasi pada jawaban narasumber sehingga pertanyaan berikutnya terkait
dengan jawaban itu. Jaga spontanitas misalnya dengan memodifikasi kalimat agar
terkesan berkaitan dengan jawaban narasumber.
8. Jangan mengulang-ulang jawaban narasumber, atau bereaksi menolak atau
menyetujui dengan gerakan kepala, tangan atau gerakan tubuh yang tidak perlu.
Ingat, pemirsa Anda adalah pihak pertama yang harus memahami jawaban
narasumber.

Persiapan Pengambilan Gambar
1.Alat (camera, microphone, kaset, lampu, properti lain, set, dll.)
2.Busana (sesuai tema, lokasi, kebutuhan camera)
3.Lokasi (back ground, penonton, angin, dll)
4.Tim (cameraman, lighting man, audio man, dll.)
5.Script (daftar pertanyaan)