Sabtu, 09 Maret 2019

Kumpulan Hadis SHAHIH Bukhari dan Muslim (1/2)

Keutamaan bagi para pemuda dan kaum Muslimin untuk mengikuti sunnah Rasulullāh صلى الله عليه وسلم, Kata al-hadist dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 23 kali, yang berarti kisah, ajaran, kata, wahyu, berita, dsb.Jadi hadis memiliki kemungkinan arti yang cukup luas. Banyak ulama berpandangan bahwa kata al-khabar yang berti memberitahu atau mengabarkan. Para ahli hadist sering menggunakan kata atau lafal haddasana yang sama artinya dengan akhbarana, telah menceritakan kepada kami.

Ada dua pandangan pengertian hadis di kalangan ulama:

Pandangan pertama dari jumhur al-muhaddisin (sebagian besar ahli hadis)
Mendifiniskan hadis:
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan atau yang lainnya.


Dapat disimpulkan pengertian hadis pada pandangan pertama ini adalah :
Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, berupa sabda, perbuatan, ketetapan, dan segala yang terkait dengan Nabi Muhammad saw.

Landasan golongan pertama:
Mengartikan hadis sebagai sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw adalah kata hadis yang berdiri sendiri. Artinya, suatu hadis yang tidak terikat istilah istilah lain (seperti hadismauquf atau hadis maqtu)


Pandang kedua dari golongan di luar jumhur al-muhaddisin
Mendefinisikan hadis:

Hadis bukan hanya segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, Tetapi segala yang yang disandarkan kepada para sahabat dan tabiin juga digolongkan sebagai hadis,

Kesimpulan pengertian hadis pada pandangan kedua ini adalah:
Yang dimaksdu dengan hadis tidak hanya segala sesuatu yang rawinya sampai Nabi Muhammad saw (hadis marfu). Tetapi juga hadis yang rawinya hanya sampai pada sahabat (hadis mauquf) atau tabiin (hadis maqtu).


Landasan golongan kedua:

Kata hadis yang diiringai dengan istilah lain (seperti hadis maqtu atau hadis mauquf). Mereka menyimpulkan bahwa hadis bukan hanya terkait dengan perkataan danperbuatan Nabi Muhammad saw. melainkan juga perkataan sahabat dan tabiin.

------------------------------------------------------------------------------------------


Dari Abi Abdurrahman Abdillah bin Umar bin Khattab ra. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: “Bangunan Islam itu atas lima perkara Mengakui bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad itu Utusan Allah, Mendirikan Shalat, Mengeluarkan Zakat, Mengerjakan Haji ke Baitullah dan Puasa bulan Ramadhan.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abi Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah berkata: “Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Ibni Mas’ud ra. telah berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: “Tidak halal darah seorang muslim kecuali disebabkan salah satu dari tiga perkara: Duda/janda yang berzina, Pembunuhan dibalas bunuh, Orang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jama’ah (murtad).”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Musa (Abdullah) bin Qais al-asy’ary r.a. berkata: Rasulullah saw ditanya mengenai orang-orang yang berperang karena keberanian, karena kebangsaan atau karena kedudukan manakah diantara semua itu yang disebut fisabilillah? Rasulullah saw menjawab, “Siapa yang berperang semata-mata untuk menegakkan kalimatullah (agama Allah) maka itulah fisabilillah.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Bakrah (Nufa’i) bin al Harits ats Tsaqafy berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila dua orang Muslim berhadapan dengan pedang masing-masing maka pembunuh dan terbunuh keduanya sama-sama masuk neraka. Abu Bakrah bertanya, “Ya Rasulullah, yang membunuh jelas masuk neraka tetapi mengapa yang terbunuh juga demikian? Rasulullah saw menjawab, “Karena ia juga memiliki niat sungguh-sungguh akan membunuh lawannya.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah bersabda, “Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat membanting lawannya, kekuatan seseorang itu bukan diukur dengan kekuatan tetapi yang disebut orang kuat adalah orang yang dapat menahan hawa nafsunya pada waktu marah.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Khalid (Hakim) bin hizam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda , Penjual dan pembeli keduanya bebas belum terikat selagi mereka belum berpisah maka jika benar dan jelas keduanya, diberkahi jual beli itu tetapi jika menyembunyikan dan berdusta maka terhapus berkah jual beli itu.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seseorang datang kepada Rasulullah saw lalu bertanya, “Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya? Rasulullah saw menjawab, “Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa) sudah sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Neraka tertutup oleh berbagai syahwat dan hawa nafsu sedangkan surga tertutup oleh berbagai kesukaran dan keberatan.”
(Bukhari – Muslim)
Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Yang mengikuti mayyit ada tiga keluarga, kekayaan dan amalnya maka yang dua kembali yaitu keluarga dan kekayaannya dan tetap tinggal padanya yang satu yaitu amal perbuatannya.”
(Bukhari – Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar