Ketika Kasih membersihkan bilur-bilur luka Angel, justru Kasih lah yang
menangis. Karena lukanya tak terobati sempurna (apa sih yang bisa dilakukan
anak kecil 10 thn?!) Angel demam. Kasih ketakutan untuk bilang sama papanya.
Takut malah jadi sasaran kemarahannya lagi.
Tapi demi melihat Angel yang panasnya makin tinggi dan mengigau, Kasih
memberanikan diri untuk bilang pada papanya. Tapi papanya malah bilang untuk
membiarkannya dia mati! Kasih gantian marah sama papanya!
Akhirnya, Kasih keluar untuk mencari pertolongan (atau Angelnya sekalian
dibawa keluar dari rumah?!). Dari pintu ke pintu Kasih mengetuk berharap
pertolongan. Tapi beberapa orang menolaknya (seperti Joseph dan Maria yang
mencari tempat melahirkan bayi Yesus). Karena mereka takut kesangkut-sangkut.
(mungkin waktu rumahnya kebakar trus bangkrut, mereka pindah ke rumah petak
atau kolong jembatan sekalian, jadi ketika mereka mencari pertolongan, tak
seorangpun mengenal mereka).
Sampai... sebuah keluarga sederhana (cenderung miskin, mungkin nggak punya
anak, atau punya tapi laki semua), justru menerima mereka dengan tangan
terbuka. Angel dirawat dengan penuh kasih sayang. Bahkan kehadiran Kasih dan
Angel seperti membawa kebahagiaan buat mereka.
ENDING DI SINI?! ATAU?!
Martin kehilangan Kasih dan Angel, seperti kehilangan sebagian bebannya.
Cuek. Tapi... begitu melihat Angel dan Kasih yang bahagia bersama orang lain,
Martin ingin memiliki kembali anak-anaknya! Martin ingin merebut kembali Angel
dan Kasih.
Begitu melihat Martin, Angel seperti melihat hantu! Ketakutan setengah
mati! Angel yang tadinya mulai tenang, sekarang berteriak ketakutan. Kasih maju
untuk menghalangi niat papanya untuk membawa mereka pulang. Kasih kena sasaran
kemarahan papanya. Tapi kali ini Kasih lebih berani dan tak membiarkan papanya
memukul Angel lagi dan menyediakan dirinya menjadi tameng. ‘Kalau papa mau
mukul, pukul aku, Pa! Jangan Angel!’
Melihat seorang anak dipukuli, orang berdatangan dan meringkus Martin.
Martin masuk penjara (Cuma sebentar, tapi dia dapet pembelajaran, dari apa/mana
ya?!). Di sel mungkin Martin merenung.
Keluar dari penjara, Martin kembali mencari Kasih dan Angel. Bermaksud
menebus semua kesalahannya dan memulai hidup baru.
Tapi niat itu diurungkannya, begitu melihat betapa bahagianya anak-anaknya
dengan keluarga barunya (misalnya, sedang menghias pohon natal dari cemara asli
yang ditebang oleh Pak Iman, bapak baru yang sudah menolong Angel dan Kasih).
Martin merasa nggak berhak merebut kebahagiaan anak-anaknya. Tapi Martin
berjanji untuk mencari pekerjaan. Dan kalau sudah mapan, Martin akan kembali
untuk anak-anaknya.
~ selesai ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar