Sabtu, 09 Maret 2019

STUDI KASUS: DAUGHTER FROM DANANG (PUTRI dari DANANG) (2/4)

Act One (Babak Pertama) / Title Squence (Judul)

Counter menunjukkan (00:00) pada frame aksi pertama, film ini dimulai dengan teks muncul pada layar (diiringi background musik). Pada tahun 1975, pemerintah Amerika Serikat meluncurkan “Operasi Babylift” lebih dari 2000 anak Amerasian dibawa ke Amerika Serikat untuk diadopsi. Mucul gambar perang, dimulai dengan voice over di Vietnam dengan teks bahasa Inggris. “Ada banyak rumor. Aku sangat ketakutan, jika tidak mengirim anak saya pergi”.kita melihat seorang wanita tua berbicara “Dia dan Aku akan mati”. Selama lebih rekaman, kita mendengarkan pembicaraan wanita muda  lain, Ingat saat dia diasingkan dari keluarganya. “Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku?”. Bagaimana kau memberikan anak seperti itu?. Setelah gambar pesawat, muncul judul Daughter from Danang ( Putri dari Danang). Secara singkat, urutan opening ini menunjukkan pemisahan (protagonis dan antagonis) Putri dan Ibu. Bayang-bayang konflik yang akan muncul diantara mereka.
Setelah judul dan opening credit, film ini dibuka dengan scene di pantai Danang, pengenalan lebih jauh tentang Ibu Heidi yang sudah kehilangan putrinya selama 20 tahun. Ibunya Heidi berkata: “ menemukan dia rasanya seperti deiberi kehidupan kedua”. Kita tahu bahwa Heidi selalu mengharapkan pertemuan itu, dan sekarang dalam kurun waktu  menunggu selama 22 tahun untuk pertama kalinya dia bisa bertemu dan bertatap muka dengan Ibu Kandungnya. Pertemuan ini adalah train dari film. Narasi mendorong cerita ke depan. Setelah cerita berjalan, film makers bebas untuk memutar alur cerita ke masa lalu. Duduk di pesawat misalnya, “pulang”. Heidi Bub membawa kita kembali ke masa lalu. “Saya lahir di Danang pada tahun 1968”. Film makers menggunakan ini untuk kembali ke masa lalu. Kita mengetahui lebih tentang kelahiran Bub (Ibunya bilang Dia “tidak memiliki Ayah”.). mengapa Ibunya mengusirnya? (film makers hanya menceritakan apa yang harus kita tahu saat ini. Kemudian misalnya, kita akan mencari tahu Ayah Bub.
Ibunya Bub membawa Bub ke panti asuhan dan memberitahu bahwa “tidak boleh lupa” (6:02). Point ini merupakan motifasi bagi film makers untuk mengeksploitasi sejarah “Operasi Babylift” dan apa artinya dalam hal kebijakan Amerika Serikat. Di antara narasumber dalam sesi ini adalah Tran Tuog (T.T) Nhu, dia adalah seorang jurnalis. Dia dan suaminya berbicara mengenai kepedulian mereka, bahwa beberapa “anak yatim” memiliki keluarga di Vietnam, melalui rekaman kita melihat Amerika menekan Ibu-Ibu di Vietnam untuk menyerahkan anak-anak mereka, hal ini menambah kompleksitas cerita Bub dengan Ibunya. (Nhu bukan hanya narasumber dalam cerita ini tetapi berperan dalam pertemuan Heidi Bub dengan Ibunya).
Lebih dari 10 menit film, Bub menjelaskan pertemuan dengan Ibu Angkatnya, dengan Siapa Ia pindah dengan identitas Amerika. Bub diberitahu: “Jika ada yang bertanya dimana kamu dilahirkan, kamu dilahirkan Columbia, South Cardina”. (16:27).
Ibu Kandung Bub mulai mencari putrinya dan secara kebetulan memberikan surat kepada T.T Nhu orang Amerika yang tahu. Melalui Nhu surat Ibu sampai di Holt Badan Adopsi. Sementara itu, pada usia 20-21 tahun Bub mencari Ibu Kandungnya dan dia juga menyampaikan ke Holt. Dia mengontak Nhu dan mereka membuat rencana untuk berangkat ke Vietnam. Merencanakan pertemuan adalah akhir dari babak satu, kira-kira seperempat jalan cerita dari film. Setelah mendapatkan jalan cerita, mereka bebas untuk menghabiskan first act pada backstory. Membangun karakter, bagaimana membuat mereka terpisah, dan apa yang diperlukan untuk pertemuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar